Senin, 31 Januari 2011

Diantara Senja dan Mentari

Menunggu mentari segera terbit…
Dan langit biru melingkupi bumi…

Kukira kau masih bertahan dengan senjamu…

Dan aku masih dengan senjaku…
Karena esok pun dy hampir pasti menyapaku,,
Kecuali jika titah-Nya menghalangiku…

Langit biru tak mungkin menemukannya…
Karena ia hidup di dunia yang berbeda…

Tak akan ada yang mampu menghalangimu bersama senja…
Coba tanyakan pada langit senjamu, mungkin disana ada harapan…

Mentari dan langit biru adalah proses waktu menuju senjaku…

Hanya ingin menatap indahnya senja,
Tak ingin menatap indahnya mentari di pagi hari
Seolah kedamaian yg terbit dari ufuk timur nan abadi…

Namun tak sadarkah kau, bahwa dirimu dipermainkan senja?
Dy datang dan pergi seenaknya…

Meninggalkan angin,
Menyisakan bayang….
Hingga sepi itu meredam….

_Laut Jawa_
31 Januari 2011

tentang sesal...

Jejak itu terekam dalam waktu..
Menantikannya terlerai bersama angin…
Namun senja memperkuat ingatan itu…
Menunggu hingga gelap sang surya..
Ternyata rembulan menggantikannya…
Meski tak seterang mentari…

Sengaja ku berdiri di sini,
Menunggunya tenggelam, hilang bersama malam…
Akan tetapi tetap saja bayangnya bersisa…
Hingga disini, aku diam tertunduk….

Minggu, 30 Januari 2011

kenapa mesti senja....

Perjalanan itu menceritakan tentang kisah yang tak terlupakan, mengukirkan sejarah dalam detiknya.. Jejak itu tertinggal jauh, tapi tapaknya terekam dalam. Setiap langkahnya membawa mimpi yang melewati kepastian antara menjadi nyata dan gugur...
Perjalanan itu mengartikan sebagian tentang kehidupan...
Menceritakan kisah yang begitu bertolak belakang.
Senja itu kau hadir menyisakan segenggam harapan ingin kuraih namun yang tersisa hanya bayang saja...Kehadiranmu yang singkat menyisakan kepedihan. Ibarat senja sore itu....

Kenapa mesti senja???

kita tak pernah tau, apa yang akan terjadi setelah kita menentukan pilihan.
Setelah senja mengantar mentari tiba diperaduannya, setelah senja mengutus angin untuk mengabarkan rembulan bahwa waktunya tlah tiba, saat ternyata bintang tiba lebih dulu....
Senja tetap disitu, hingga waktunya tiba....

Dan perjalan itu selalu menjadi memori yg terekam kuat dalam ingatan.....
Hingga disini, tepat searah senja....
Aku mengantarnya pergi bersama angin menuju tempatnya..

Dan tak lagi ada Tanya tentang kenapa harus senja?

Tak mudah memang mengubahnya menjadi siang ataupun malam
Namun kuharap kenangan hari itu menyertai setiap nafas yang tak berujung
hingga takkan kusesali jika senja tak hadir lagi...


_laut jawa_
30 Januari 2011

Selasa, 11 Januari 2011

Terlerai...

Ini halaman baru…
Cerita baru…

Tentang keangkuhan yang lalu,
Tentang egois yang dulu,
Tentang arogansi diri yang merasa aku….

Smua terlerai….
Biarlah angin mengajak senja bercengkrama sembari melerai semua..

Hingga tiba waktunya, smua berjalan seperti biasa…

Adapun tentang badai, tentang mendung, tentang gelapnya malam, tentang syair yang didendangkan rintik hujan… tetap menjadi cerita yang terkubur dalam…

Membiarkan T E R L E R A I….

Minggu, 09 Januari 2011

pesan maaf senja...

Rintik itu perlahan jatuh, menuruni setiap senti yang dilaluinya...
Pernah melewati angin yang begitu kencang berhebus, sempat menyapa dedaunan rimbun, juga jatuh menabrak batu karang...

Inikah hidup?

Berbagai musim berlalu, hingga tiba pada waktunya...
Mungkin senja terlalu angkuh, merengkuh anggunnya...
Membiarkan semua berlalu, enggan menengoknya...
Tak memahami mentari, juga rembulan, hingga bintang yang sekedar lewat...
Hanya menikmati megahnya, membungkam jingga...
Hingga tak memahami, betapa luasnya dunia...
Entah kata penyesalan apa yg disampaikan jingga, hingga senja tertunduk...
Tak mampu menatap mentari, rembulan, bahkan bintang yang hanya sekedar berlalu...
Langit menyebar kata maaf itu, senja gemetar menunduk...
Tak mengerti apa yg harus diperbuatnya, segera menyambut mentari, atau berlari membiarkan rembulan dan bintang segera tersenyum...
Hingga tiba waktunya, senja belum juga beranjak...
Merengkuh bersama angin, menggigil ketakutan…
Belum mampu mengucap…
Mencoba membiarkan semua terlerai oleh angin…

Dingin…

Hangatnya mentari pun tak mampu menyentuh senja….
Akhirnya…

Hening…

Senja hanya mampu terdiam…
Hingga langit pun tak lagi mengumumkan maafnya….